Wuhan - Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tersingkir dari Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019. Begitu pula Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Dalam pertandingan babak kedua ganda putra di Wuhan Sport Center, Kamis (25/4/2019), Fajar/Rian dikandaskan pasangan China, He Jiting/Tan Qiang. Fajar/Rian kalahh meksis empat mencuri kemenangan pada gim pertama 23-21, 19-21, 19-21.
Kekalahan itu membuat langkah Fajar/Rian terhenti di Kejuaraan Bulutangkis Asia. Artinya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi satu-satunya wakil Indonesia dari sektor ganda putra di perempaftinal.
Dua wakil ganda putra lain, Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf
Santoso dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, juga tak melaju ke
perempatfinal.
Hasil negatif juga dituai Praveen/Melati. Mereka dikalahkan ganda
campuran nonunggulan Yuki Kanemo/Mitsaki Matsutomo (Jepang) dengan skor
18-21, 14-21.
Rinov/Mentari juga gagal melaju ke babak perempatfinal. Mereka juga disingkirkan oleh pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dengan skor 15-21, 21-17, dan 17-21.
"Mungkin, tadi, kami kalah di pengalaman, saat poin-poin krusial mereka lebih tenang. Tadi, kami kurang tenang, ada bola-bola yang semestinya masuk ke pola, tapi nggak masuk ke pola," kata Rinov dalam rilis PBSI kepada detikSport.
"Kalau saya pribadi belum puas dengan penampilan hari ini. Di game pertama dan ketiga kami sudah leading tapi banyak bola mati sendiri, bukannya dimatikan lawan," Pitha menambahkan.
Rinov/Mentari juga gagal melaju ke babak perempatfinal. Mereka juga disingkirkan oleh pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino, dengan skor 15-21, 21-17, dan 17-21.
"Mungkin, tadi, kami kalah di pengalaman, saat poin-poin krusial mereka lebih tenang. Tadi, kami kurang tenang, ada bola-bola yang semestinya masuk ke pola, tapi nggak masuk ke pola," kata Rinov dalam rilis PBSI kepada detikSport.
"Kalau saya pribadi belum puas dengan penampilan hari ini. Di game pertama dan ketiga kami sudah leading tapi banyak bola mati sendiri, bukannya dimatikan lawan," Pitha menambahkan.
