Home »
Berita Bulu tangkis
» Ini Cara Endo/Watanabe Lumpuhkan Kevin/Marcus di Final Kejuaraan Bulutangkis Asia
Ini Cara Endo/Watanabe Lumpuhkan Kevin/Marcus di Final Kejuaraan Bulutangkis Asia
Wuhan - Aryono Miranat, asisten pelatih ganda putra pelatnas PBSI, menyebut ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe menjadi jawara di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019 dengan menguras tenaga Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka pun bisa dengan mudah unggul pada teknik, mental, dan strategi.
Kevin/Marcus menutup Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019 di Wuhan sebagai runner-up. Mereka dikalahkan pasangan Jepang, Endo/Watanabe dengan telak 18-21, 3-21.
Aryono, yang mendampingi ganda putra di Kejuaraan Bulutangkis Asia 2019, mengakui lawan memiliki strategi lebih matang ketimbang anak asuhnya
"Strategi kami kalah, sedangkan defense lawan juga kuat. Menurut saya, penampilan Kevin/Marcus memang secara garis besar menurun, dari dua-duanya, baik Kevin maupun Marcus. Kevin/Marcus memiliki nilai plus dari fighting spirit yang luar biasa, mentalnya, dan menurut saya ini sekarang sudah menurun," kata aryono
Kekalahan telak gim kedua merupakan imbas dari kerja ekstra di gim pertama, Kevin/Marcus sempat tertinggal 1-8. Tenaga mereka habis.
Perubahan strategi dari menyerang menjadi bertahan juga tak membuahkan hasil. Aryono menyebut mental Kevin/Marcus terlanjur turun drastis di gim kedua.
"Kekalahan telak di gim kedua bermula dari gim pertama, sudah ketinggalan jauh 1-8, lalu bisa menyusul. Kalau ketinggalan terlalu jauh itu sebenarnya sudah berat, ditambah lagi sudah balik memimpin, tapi enggak berhasil tambah poin lagi dan malah kalah," ujar Aryono.
"Dari posisi tertekan dan bisa nyusul, itu kan melelahkan, dan performanya jadi menurun. Game pertama kalah, dari segi mental sudah turun. Di gim kedua, Kevin/Marcus sudah mau bangkit, tapi lawan sudah 'ditembak', namun enggak 'mati-mati'. Jadi, Kevin/Marcus agak frustrasi," dia menambahkan.
"Saya sudah menginstruksikan untuk mengubah strategi karena dengan menyerang tidak tembus, coba main bertahan. Tapi, pertahanannya tidak kuat juga. Sudah coba ubah pola main dengan banyak mengarahkan bola ke area belakang lawan dan tidak main kencang-kencang saja, tapi tetap tidak bisa tembus," ujar Aryono.
"Pertahanan lawan memang rapat, tapi dari Kevin/Marcus nya juga tidak yakin, main defense mati, nyerang enggak tembus," dia menjelaskan.
Popular Posts
-
Sachsenring - Cal Crutchlow percaya Jorge Lorenzo mempertimbangkan pensiun dari MotoGP hanya sebatas rumor. Crutchlow juga me...
-
London - Juara tujuh kali Serena Williams bekerja keras untuk melangkah ke semifinal Wimbledon . Sedangkan Simona Halep melakon...
-
London - Serena Williams mendapat hukuman karena merusak salah satu lapangan di Wimbledon . Petenis asal Amerika Serikat itu haru...
-
Jakarta - Derby London Utara akan digelar di Emirates Stadium malam ini. Berikut jadwal duel Arsenal kontra Tottenham Hotspur ter...
-
Jakarta - Kontestan di perempatfinal Piala Afrika 2019 sudah lengkap. Pantai Gading dan Tunisia melaju setelah mengalahkan lawan-la...
-
London - Roger Federer melaju ke perempatfinal Wimbledon 2019 . Petenis Swiss itu menyusul dua rivalnya, Novak Djokovic dan R...
-
Milan - Radja Nainggolan jadi pahlawan kemenangan Inter Milan atas Sampdoria. Nainggolan membobol gawang sesama pemain keturunan Indone...
-
Dortmund - Borussia Dortmund lolos ke babak 16 besar DFB-Pokal 2019/2020. Menyusul kemenangan atas Borussia Moenchengladbach ...
-
Madrid - Joao Felix diberi nomor 7 oleh Atletico Madrid , yang sebelumnya dipakai Antoine Griezmann . Tertekankah rekrutan baru L...
-
Brooklyn - Brooklyn Nets niscaya menjadi salah satu tim yang diperhitungkan di musim depan NBA . Menyusul bergabungnya dua pemain top: ...