Phillip Island - Bagi Andrea Dovizioso predikat runner-up MotoGP menjadi satu-satunya hal positif di musim 2019. Dovizioso tidak puas karena performa Ducati yang inkonsisten.Rider Ducati memastikan diri finis kedua untuk ketiga kalinya beruntun setelah finis ketujuh di MotoGP Australia, Minggu (27/10/2019). Dengan koleksi 240 poin, Dovizioso tidak akan dapat dikejar oleh rival-rival terdekatnya; Alex Rins (183 poin), dan Maverick Vinales (176 poin), di dua balapan tersisa.
Namun demikian, pebalap berusia 33 tahun itu masih belum puas dengan tunggangan Desmosedici miliknya. Pada balapan di Phillip Island, Dovizioso berjarak 15,2 detik dari Marc Marquez bahkan sampai disalip dua pebalap tim satelit Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia yang berhasil finis di posisi lebih baik.
Dovizioso merasa performa Ducati menurun dibandingkan musim lalu. Meski perolehan poinnya berpotensi lebih tinggi daripada 2018, tapi Dovizioso mampu meraup empat kemenangan dibandingkan baru dua kemenangan di musim ini.
"Satu-satunya hal yang positif adalah saya memastikan diri menjadi runner up dunia, itu saja. Selain itu kami juga mengonfirmasikan performa yang naik turun musim ini," kata Dovizioso dikutip dari Speedweek. "Saya berada di depan dua pebalap tim satelit saat lap terakhir, namun saya membuat kesalahan di tikungan kedua dan empat rider langsung menyalip. Kami punya kecepatan yang sama.
"Untuk motor, apa yang kami miliki, mereka mengendarainya lebih baik. Ban saya menjadi aus, tapi itu normal di sini karena anda banyak memiringkan tunggangan. Tetapi intinya saya tidak secepat musim lalu, kami tertinggal 15 detik dan itu sangat buruk. Saya finis ketujuh, bisa saja saya masuk posisi ketiga jika lebih cepat sedetik, tetapi bukan itu poinnya. Saya tidak puas, sebenarnya," ungkap rider asal Italia itu.
"Dengan kondisi naik turun musim ini, saya bisa berada di posisi kedua dan akan memperbaiki performa di dua balapan tersisa. Itu poin baiknya, tetapi kami tidak kompetitif dan saya tidak cukup senang," tambahnya.
