Jakarta - Stapac Jakarta tampil agresif di game pertama final Indonesian Basketball League (IBL) 2019. Mereka pun mengalahkan Satria Muda dengan skor 79-68.Dalam game pertama final IBL di Britama Arena, Kelapa Gading, Kamis (21/3/2019), kedua tim tampil sengit sejak kuarter pertama. Selisih poin tak lebih dari dua sampai tiga poin hingga jeda kuarter dua.
Tapi memasuki kuarter tiga, Stapac berupaya untuk memperlebar poin yang mereka raih. Tim asuhan Giedrius Zibenas itu berhasil menutup kuarter tiga dengan keunggulan 54-41.
Memasuki kuarter keempat, Oki Wira Sanjaya dkk semakin agresif. Tapi Satria Muda mampu meladeni mereka dan mendekati selisih poin menjadi 51-66. Meski demikian, Stapac mampu mempertahankan keunggulannya dan menutup laga dengan kemenangan 79-68.
Meski timnya menang, Zibenas tak terlalu bahagia dengan hasil hari ini meski. Dia kecewa dengan penampilan Stapac di awal laga.
"Kecewa dengan start, tadi sempat selebrasi terlalu awal. Beruntung bisa kembali lagi disiplin dan rebounds kami bagus," kata Zibenas, usai laga.
"Masih ada game selanjutnya dan kami belum selesai. Kami akan buktikan bisa menang," ujarnya lagi.
Dua pemain asing Stapac, center Savon Rafriyq Goodman dan point guard Kendal Yancy, menjadi pahlawan di laga pertama Stapac dengan Satria Muda. Goodman mengemas 21 poin, disusul Yancy dengan 18 poin.
"Senang bisa menang. Tim bisa menyatu walau sempat menurun kami bisa bangkit lagi. Tadi kami bermain dengan startegi yang kurang bagus," kata Goodman menyoal perfoma dia dan timnya hari ini.
"Ini game eliminasi, kami tidak mau merasa menang dulu, harus fight setiap permainan. Sebab, kedua tim berupaya mencuri poin," timpal small forward Kaleb Ramot Gemilang.
