Cardiff - Ryan Giggs mengungkapkan pemain terbaik di sepanjang sejarah Manchester United menurut pandangannya. Cristiano Ronaldo bukan pilihannya.Giggs menghabiskan seluruh karier profesional sebagai pesepakbola bersama The Red Devils. Selama nyaris seperempat abad, ada banyak pemain kelas satu yang menjadi rekan setim pria yang kini menjadi pelatih timnas Wales itu.
Salah satunya adalah Ronaldo, yang dalam 10 tahun belakangan ini merupakan salah satu dari dua pemain paling menonjol. Raihan gelar lima Ballon d'Or sebagai bukti kemampuan pemain timnas Portugal itu.
Selain itu, raihan gelar juara Liga Champions tiga kali beruntun bersama Real Madrid juga menjadi bukti lain kemampuan Ronaldo.
Giggs mengakui bahwa Ronaldo merupakan salah satu rekan terbaiknya. Soal pemain terbaik sepanjang masa MU, Giggs lebih memilih Paul Scholes.
Giggs mengakui bahwa Ronaldo merupakan salah satu rekan terbaiknya. Soal pemain terbaik sepanjang masa MU, Giggs lebih memilih Paul Scholes.
Sama seperti Giggs, Scholes merupakan one-club man untuk MU. Dia menyumbangkan 25 trofi untuk Setan Merah, termasuk treble pada musim 1998/1999.
"Dia pemain terbaik yang pernah menjadi rekan setim saya. Tapi, pemain terbaik yang pernah bermain bersama saya secara keseluruhan adalah Paul Scholes," kata Giggs di Daily Star.
"Paul Scholes pandai. Dia tak gesit. Tapi, dia tahu ke mana arah bola atau apa yang akan dia lakukan dengan bola saat menuju dirinya," dia menambahkan.
Ronaldo menjalani enam musim bersama MU. Dia menyumbangkan sembilan trofi. Tiga gelar Liga Inggris dan satu trofi Liga Champions jadi yang paling prestisius.
"Dia pemain terbaik yang pernah menjadi rekan setim saya. Tapi, pemain terbaik yang pernah bermain bersama saya secara keseluruhan adalah Paul Scholes," kata Giggs di Daily Star.
"Paul Scholes pandai. Dia tak gesit. Tapi, dia tahu ke mana arah bola atau apa yang akan dia lakukan dengan bola saat menuju dirinya," dia menambahkan.
Ronaldo menjalani enam musim bersama MU. Dia menyumbangkan sembilan trofi. Tiga gelar Liga Inggris dan satu trofi Liga Champions jadi yang paling prestisius.
