Jakarta - Tunggal putri Indonesia dipatok target mencapai babak semifinal di Australia Terbuka 2019. Itu demi mendongkrak poin olimpiade.
PBSI menurunkan empat wakil tunggal putri di turnamen BWF World Tour Super 300 mulai 4-9 Juni 2019 itu. hasil undian menempatkan Ruselli Hartawan, Gregoria Mariska Tunjung, dan Fitriani berada pada setengah bagan yang sama.
Ruselli akan berhadapan dengan Aya Ohori di babak pertama, sedangan Gregoria melawan unggulan kedelapan dari Kanada Michelle Li. Fitriani bertemu pemain China, Zhang Yiman. Sementara itu, Choirunnisa harus berjuang lebih dulu di babak kualifikasi menghadapi pemain Taiwan Sung Shuo Yun.
"Ini anak-anak saya di pool bawah semua, ditambah satu yang harus tampil dari kualifikasi. Sudah begitu mereka sudah langsung bertemu di babak awal. Padahal, kalau mereka tersebar itu lebih enak karena bisa saling mendukung," kata Rionny di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur (29/5/2019).
"Tapi, pemain-pemain kita sudah bertemu di babak kedua dan mereka tentu sudah sama-sama tahu kekuatan teman sendiri. Itu yang paling ditakutkan, karena kalau lawan teman pasti habis-habisan, dan itu menguntungkan lawan," dijelaskan dia.
Meski begitu, Rionny percaya diri dengan persiapan atlet-atletnya kendati waktu dari kepulangan Piala Sudirman menuju Australia Open mepet. Belum lagi, hasil di kejuaraan beregu tak bagus-bagus amat. Tunggal putri jadi sektor yang krisis poin.
"Kalau dibilang mepet memang iya. Tapi bagaimana saya baru datang (jadi pelatih) juga langsung berangkat (Malaysia dan Singapura Open). Sepekan kemudian Selandia Baru Terbuka, jadi memang kondisinya seperti ini," dia menjelaskan.
"Tapi saya evaluasi dari daya tahan mereka sudah mulai (bagus) tinggal fight saat di lapangannya saja yang perlu ditingkatkan. Seperti saat melawan Taiwan di PIala Sudirman oke lah," ungkapnya menambahkan.
"Makanya, target kami coba semifinal atau mungkin hingga juara lah," adik dari Richard Mainaky itu berharap.
